"Bagi saya pribadi, dunia kepencitaalaman adalah jalan hidup kami"
Herman Lantang
Foto: thn 2011 Herman Lantang menjelang 72 thn , latar belakang Taman Nasional gunung Gede-Pangrango. - yang nampak seperti meja , didepan kawah Gn Gede adalah Gn Rumpang.
Artikel dalam majalah GEMA Olah Raga, thn 1995, berjudul “Inilah Jalan Hidup Kami”;
Pada saat ini Dr Ayat Rohaedy dan Prof Parsudi Suparlan PhD, telah menyusul Soe Hok-gie ke alam baka dan Herman Lantang telah pensiun dari pekerjaan sebagai Konsultan Lapangan/Drilling Fluid Engineer, di Pengeboran minyak dan Gas bumi , namun “Way of Life”-nya tetap sama, malahahan berniat akan lebih mendekatkan diri ke Alam dengan menetap sebagai “Camp Counselor” merangkap “Farmer” di “Herman Lantang Camp” (HLC), yang berbatasan dengan Taman Nasional gunung Halimun-Salak (TNHS), dalam waktu dekat.
HLC, Sawah dan koleksi pohon buah langka, berbatasan dgn TNHS.
Foto: Akhir thn 1966 setelah meletakkan jabatan sebagai Ketua Senat Mahasiswa FSUI, Herman minta dilantik menjadi Anggota Resmi MAPALA, dengan mendapat No Anggota: M-016, dibawah pohon Akasia ini ; dalam foto Maman Abdul Rachman(M-014 )dan Soe Hok-gie(M-007) thn 1968.
Foto dibawah diambil pada bulan Juli 1981, terakhir kalinya Herman ke Pegunungan Jayawijaya, memimpin Komisi Tehnis Mapala-UI ditemani oleh Sofian Taib (M-052-UI) dan Wisnubroto. (M-140- UI).dalam Pendakian ke Carstens Pyramid, pasca Musibah Hartono Basuki (M-161-UI), lebih dari 30 thn yang lalu.
Lihat juga Artikel yang dimuat dalam majalah GEMA Olah Raga, thn 1995
Share
1 komentar:
mendaki adalah satu aktivitas memahami lekuk tubuh ibu pertiwi
Posting Komentar