Sabtu, 19 November 2011

Teman saya Rebi Walandouw bercerita tentang Kevin keponakannya.

Teman saya Rebi Walandouw bercerita tentang Kevin keponakannya.

Suatu kali seorang anak sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan.
Hari itu suasana sungguh meriah, karena pada hari itu adalah babak final, dan hanya lima orang yang masih bertahan, termasuk Kevin.
Sebelum pertandingan dimulai, Kevin menundukkan kepala, melipat tangan dan berkomat kamit memanjatkan doa. Pertandingan dimulai! 
Dan ternyata mobil balap Kevin yang pertama kali mencapai garis finish. Tentu Kevin girang sekali menjadi juara.
Saat pembagian hadiah, ketua panitia bertanya, "Hai Jagoan!, kamu tadi pasti berdoa pada Tuhan agar kamu menang bukan?" Kevin menjawab "bukan pak, rasanya tidak adil meminta kepada Tuhan untuk menolong mengalahkan orang lain. Aku hanya minta pada Tuhan supaya aku tidak menangis kalau aku kalah."

Semua hadirin terdiam mendengar itu.

Setelah beberapa saat. Terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.

Permohonan Kevin ini merupakan doa yang luar biasa.
Dia tidak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya, namun ia berdoa agar dia diberi kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi dengan batin yang teguh.

Seringkali kita berdoa kepada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita.
Kita ingin Tuhan menjadikan kita nomor satu, menjadikan yang terbaik dalam setiap kesempatan.
Kita meminta agar Tuhan menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata.
Memang tidak salah, namun bukankah semestinya yang kita butuhkan adalah bimbingan-Nya dan rencana-Nya yang paling sempurna dalam hidup kita?
Seharusnya kita berdoa minta kekuatan untuk bisa menerima kehendak Tuhan yang sempurna sebagai yang terbaik dalam hidup kita.

2 komentar:

Anthropos Care mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
The Real Budi Hartono mengatakan...

mantapp OOm! :)